Menu

Kamis, 12 Juli 2018

Keadaan lebaran di Koto Majidin tahun 1439/2018

Lebaran mewujudkan rasa bersyukur untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

 
Sawahan Jaya. Selasa, 19 Juni 2018
Selasa, 19 Juni 2018. Lebaran Idul Fitri yang berlansung (15/06/2018) di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dilanda dengan cuaca hujan disertai dengan angin kencang. Tepat sehari sebelum pelaksanaan sholat IED hujan melanda seluruh wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Sehingga menyebabkan adanya salah satu pohon di sekitar tower penyaluran listrik PLN mengalami roboh. Disamping, telah terjadi pencurian penyangga tower di Baiarun dengan adanya angin kencang tersebut menyebabkan Kota Sungai Penuh dan Kabupten Kerinci mengalami pedamanan listrik selama 4 hari 4 malam terhitung mulai dari tanggal 14 sampai dengan tanggal 18 Juni 2018. Dengan kondisi ini kebanyakan masyarakat Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci sulit mendapatkan akses listrik dan melempuhkan aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya listrik. Seperti tidak kosong baterai ponsel, laptop, dan alat elektronik lainnya. Masyarakat berbondong-bondong untuk membeli ganset untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka, sampai-sampai habisnya stock lilin untuk dijual.
Namun, dengan kondisi yang demikian tidak menyurutkan semangat masyarakat Kerinci untuk menunaikan Ibadah Sholat Idul Fitri dan berkunjung untuk silahraturrahim. Masyararakat empat Desa Koto Majidin menunaikan ibadah Sholat Idul Fitri di lapangan sepakbola IPPKM dengan suasana hujan gerimis dan listrik yang padam. Sholat Idul Fitri memang terasa serba manual. Menggunakan kemampuan dan pengolahan dari Imam, Khatib dan Bilal agar jamaah sholat Idul Fitri dapat mendengar lantunan ayat Suci Al-Qur’an dan isi ceramah Khatib.
Kondisi di lingkungan penulis, dimana ayah dari penuhlis diamanahkan sebagai Khatib di Negeri Koto Majidin mudik. Selama pulang dari Semarang penulis banyak membantu ayah dalam proses penyusunan, pengeditan, dan pengolahan isi khutbah yang akan dibaca ketika Sholat Idul Fitri.
Ayah penulis sangat semangat sekali dalam menyusun kata-kata untuk dapat tampil dihari (H). setelah itu berlatih intonasi dalam menyampaikan, agar audiensi dapat mencerna dan memahami apa saja isi didalam khutbah agar dapat di ambil ibrohnya. Adik penulis juga tak kalah untuk mempersiapkan agar ayahanda tampil prima di hari H. adik penulis mempersiapkan tongkat untuk khutbah mulai dari pengukir tongkoh hingga mengecat tongkoh tersebut agar terlihat indah.
Untuk baju jubbah telah disiapkan oleh Ibunda dengan meminjamkan kepada bibi ibu uni Rima. Acara pelepesan khutbah dilaksanakan di koto dili. Dalam persiapan ini kami, bangun jam 5 dan berangkat pada pukul 5.50 sudah sampai di lokasi, dengan cuaca mendung dan gerimis, teganai dan orang adat mengunjungi rumah tersebut. Berjalan dari koto dili menuju ke lapangan IPPKM dengan cuaca gerimis dan jalan yang terkenang hingga sampai ke lapangan IPPKM.
Kondisi lapangan IPPKM sudah terasa becek, namun bisa digunakan untuk Sholat. Tapi terdapat masalah yaitu ganset yang biasa digunakan tidak dapat difungsikan sehingga membuat beberapa jamaah Sholat Idul Fitri kecewa. Akhirnya solusi yang pilih adalah tetap melaksanakan sholat Idul Fitri dilapangan tanpa menggunakan penggeras suara. Alhamdullilah setelah 10 menit kemudian listrik kembali bisa di operasikan sehingga dapat menggunakan penggeras suara kembali. Sehingga yang awalnya masyarakat berniat untuk meninggalkan lapangan kembali lapangan dan mendengarkan khutbah Idul Fitri.
Hikmah dari kejadian ini perlu adanya persiapan yang matang sebelum bertempur. Mulai persiapan akomodasi, kondisi cuaca, pelayanan public dan sebagainya. Jangan terlalu memaksakan kehendak dan jangan salah niat dalam beribadah. Sempat ada isu bahwa rangkaian Sholat Idul Fitri dengan acara nyanyian untuk menghibur orang rantauan. Sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa niat agama yang dicampurkan dengan perkara yang syubhat akan membawa mudhorat kepada kita. Maka janganlah sekali-kali berbuat demikian.

Demikian yang dapat saya laporkan dalam rangkain Idul Fitri 2018/ 1439 H dan Semoga Kita dipanjang umur dan kesehatan untuk dapat berjumpa di Ramadhan kedepannya. Aamiin ya rabbal’alamin.

1 komentar: